Jumat, 07 Maret 2008

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

Dengan mengacu pada Departemen Pendidikan Nasional,SMPK-4 BPK PENABUR telah mencoba beberapa model Pembelajaran Yang Efektif antara lain :

1. Cooperatif Script
(Dansere Cs..1985)

Skrip Kooperatif

Metode belajar di mana siswa bekerja kelompok (4 orang) bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari

Langkah-langkah :
1. Guru membagi siswa dalam kelompok
2. Guru memberikan wacana / materi kepada siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pendengar.
4. Pembicara membacakan ringkasannya.
Sementara pendengar :
a. menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap.
b. membantu / mengingat / menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi
sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar, dan
sebaliknya,serta lakukan seperti di atas.
6. Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru.
7. Penutup


2. Student Teams - Achievment Divisions (STAD)

Tim siswa kelompok prestasi
( Slavin 1995 )


Langkah-langkah
1. Membentuk kelompok yang anggotanya terdiri dari 4 orang secara heterogen(campuran
menurut prestasi,jenis kelamin )
2. Guru menyajikan pelajaran
3. Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok.
Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai
semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4. Guru memberikan kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab tidak
boleh saling membantu
5. Memberi evaluasi
6. Kesimpulan


3. Numbereded Heads Together
Kepala bernomor
(Spencer Kagan,1992)



Langkah-langkah :
1. Siswa dibagi dalam kelompok,setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar,dan memastikan tiap anggota kelompok
dapat mengerjakannya / mengetahui jawabannya.
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa, dengan nomor yang dipanggil melaporkan
hasil kerja sama mereka.
5. Tanggapan dari teman yang lain kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6. Kesimpulan

4. Problem Based introduction
(Pembelajaran berdasarkan Masalah )


Langkah-langkah
a. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat
pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat aktivitas pemecahan
masalah yang dipilih.
b. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut..(menetapkan topik,tugas,jadwal)
c. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
d. Guru membantu siswadalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
e. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen
mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.


5. Demonstration
(khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan,misalnya Gussen)


Langkah-langkah
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
c. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan
d. menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah
disiapkan
e. Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya
f. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa
didemonstrasikan.
g. Guru membuat kesimpulan


6. Word Square
Media : Soal dalam bentuk teka-teki

Langkah-langkah
a. Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru membagi lembaran kegiatan sesuai contoh
c. Siswa menjawab soal (mengisi kotak-kotak tersebut dengan huruf-huruf sesuai
pertanyaan )
d. Berikan poin setiap jawaban dalam kotak.



7. Explisit intruction
Pengajaran langsung
( Resenshina & Stevens,1986 )


Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang
pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola
selangkah demi selangkah

Langkah - langkah :
a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
b. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
c. Membimbing pelatihan
d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
e. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan


8. Complete Sentence
Media : Siapkan blanko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.


Langkah - langkah :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau
model dengan waktu secukupnya
c. Guru membentuk kelompok 2 atau 4 orang secara heterogen
d. Guru membagikan lembar kerja berupa pargraf yang kalimatnya belum lengkap
e. Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.
f. Siswa berdiskusi secara kelompok
g. Setelah jawaban didiskusikan,jawaban yangsalah diperbaiki. Tiap peserta membaca
sampai mengerti
h. Kesimpulan

9. Artikulasi


Langkah – langkah
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru menyajikn materi sebagaimana biasa
c. Untuk mengetahui daya serap siswa,dibentuk kelompok berpasangan dua
d. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru
diterima dari guru dan pasangannyamendengar sambil membuat catatan kecil
kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
e. Menugaskan siswa secara bergiliran / diacak menyampaikan hasil wawancara dengan
teman pasangannya sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
f. Guru mengulang /menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
g. Kesimpulan / penutup

10.Student Fasilitator and Explaining
Siswa/ pesertamempersentasikan idi / pendapat pada rekan peserta lainnya.


Langkah – langkah
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru mendemonstrasikan / menyajikan materi
c. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya. Misalnya
melalui bagan / peta konsep.
d. Guru menyimpulan ide / pendapat dan siswa
e. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
f. Penutup

Selain model pembelajaran diatas masih banyak model pembelajaran lain yang bisa kita terapkan bagi siswa didik,guna meraih keberhasilan yang gemilang.
Jelas semua ini harus ada “ Kemauan “ meski melalui proses yang diwarnai keuletan
Kesabaran dan ketekunan serta semangat memenangkan keadaan
Sementara kita bisa umpamakan pendidik seperti busur panah ,dan anak didik
Sebagai ank panah yang kita lepas melejit ke sasarannya dengan tepat.



PEMETAAN SKL
DISERTAI LINGKUP MATERI
DAN INDIKATOR SOAL
(dilengkapi contoh soal dan tips menjawab soal )


Keterampilan Berbahasa : Membaca
Standar Kompetensi Lulusan :
- Uraian
- Membaca dan memahami berbagai ragam wacana tulis (artikel, berita, opini/tajuk, tabel, bagan, grafik, peta, denah), berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, novel, drama.
Ruang lingkup Materi : Menemukan gagasan utama paragraf
Indikator : Disajikan sebuah paragraf berupa artikel, siswa dapat menemukan gagasan utama pada kutipan artikel tersebut.
Kata Kunci : Gagasan utama = Inti Paragraf Inti paragraf sering pula ditanyakan dengan berbagai istilah, yakni :
• Gagasan Utama
• Pikiran Utama
• Kalimat Utama
• Ide Pokok
• Isi Pokok
• Kalimat Pokok
Tips singkat menjawab soal : Soal yang berkaitan dengan inti paragraf dapat diselesaikan dengan cara mengidentifikasikan kalimat awal atau kalimat akhir yang berisi hal umum.

CONTOH SOAL

1. Aliran darah sangat penting untuk menyirkulasikan makanan dan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Di dalam darah terdapat suatu sistem yang dikenal dengan mekanisme pembekuan (penggumpalan) darah. Mekanisme pembekuan darah memerankan dua fungsi yang vital namun berlawanan. Fungsi pertama adalah menjaga agar darah tetap mengalir dan yang kedua, membentuk satu “Sumbatan” atau bekuan untuk menghentikan pendarahan.
Gagasan utama paragraf di atas adalah...
A. Mekanisme pembekuan darah memerankan dua fungsi yang vital namun berlawanan.
B. Pembekuan darah berfungsi untuk menghentikan pendarahan.
C. Di dalam darah terdapat suatu sistem yang dikenai dengan mekanisme pembekuan.
D. Aliran darah sangat penting untuk menyirkulasikan makanan dan oksigen ke seluruhan bagian tubuh..

PEMBAHASAN

Konsep dasar
Gagasan utama adalah inti pembicaraan dalam sebuah paragraf. Biasanya terdapat
Pada awal paragraf (deduktif) atau akhir paragraf (induktif )

Cara Cepat
Gagasan utama pada paragraf soal terdapat pada awal kalimat. Aliran darah sangat penting untuk menyirkulasikan dan oksigen ke seluruh bagian tubuh kalimat ini berisi hal umum yang kemudian diperjelas oleh kalimat-kalimat berikutnya. Sesuai dengan pernyataan pada opsi (D)

Jawaban : D



URAIAN
Standar Kompetensi Lulusan : MEMBACA
Membaca dan memahami berbagai ragam wacana tulis ( artikel, berita, opini/tajuk, tabel, bagan, grafik, peta, denah), berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, novel, dan drama
Ruang Lingkup : Membuat sebuah kritikan terhadap sebuah berita
Indikator : Disajikan sebuah paragraf berupa berita siswa
Dapat membuat kritikan yang relevan dengan isi berita.
Kata Kunci : Kritikan x dukungan artinya, kritik isi bacaan merupakan pendapat yang bertentangan dengan hal-hal yang dikemukakan dalam bacaan.
Tips singkat menjawab soal : Jika dalam teks disajikan hal-hal yang bersifat negatif, kritikan yang relevan haruslah berisi saran positif.


CONTOH SOAL
Mimisan terjadi karena pembuluh darah dalam hidung pecah. Darah yang keluar dapat masuk kedalam tenggorokan. Ini sangat berbahaya dan harus secepatnya di tangani oleh dokter.

Kritikan terhadap isi bacaan tersebut adalah...
A. Tidakdisajikan pertolongan pertama
B. Mimisan tidak boleh disepelekan
C. Mimisan harussegera ditangani dokter
D. Mimisan sangat berbahaya.


PEMBAHASAN

Konsep Dasar
Kritik berisi tanggapan atau komentarterhadap suatu hal, sifatnyamembangun atau menjadikan sesuatu lebih baik.Kadang-kadang disampaikan secara positif (santun) atau negatif (kecaman).

Cara Cepat
Dalam teks dikemukakan penyebab mimisandan efeknya. Hal yang bisa dijadikan bahan kritik adalah Mimisan tidak boleh disepelekan karena harus secepatnya ditangani oleh dokter. Sesuai dengan opsion (B)


URAIAN
Standar Kompetensi Lulusan : MEMBACA
: Membaca dan memahami berbagai ragam wacana tulis (artikel, berita, opini/ tajuk, tabel, bagan, grafik, peta, denah)
: Karya sastra berbentuk puisi, cerpen, novel,dan drama.

Ruang Lingkup Materi : Menentukan Fakta/opini dalam sebuah tajuk.
Indikator : Disajikan sebuah tajuk. Siswa dapat menemukan fakta /opini dalam sebuah tajuk.

Kata Kunci : Fakta  biasanya ditandai oleh hadirnya data berupa angka.
Opini  ditandai dengankata-kata yang bersifat subyektif, misalnya sangat, semakin, dapat, mungkin
Karakteristik lainnya adalah :
• mengandung bentuk-bentuk kata sifat : baik, buruk, mudah, sukar,..
• Diawali kata menurut... (yang merupakan pernyataan seseorang )

Tips singkat menjawab soal

Dalam soal, kalimat fakta dan opini biasanya dihadirkan berdampingan. Untuk fakta, carilah kalimata yang berisi hal-hal yang benar-benar terjadi atau telah terjadi (terlihat dari data-data akurat yang diberikan ).

CONTOH SOAL
1. Gubernur Jawa Barat H. Danny Setiawan menyampaikan itu pada peringatan Hari Pahlawan yang digelar di lapangan Gedung Sate, Jl.Diponegoro Bandung, Senin (12/11) ”Bangsa Indonesia termasuk didalamnya masyarakat Jabar, akan tetap hidup dan berdiri tegak bila memiliki semangat nasionalisme tersebut,” katanya.
Fakta yang terdapat dalam tajuk di atas adalah...
A. Menurut H.Danny Setiawan bangsa Indonesia, termasuk di dalamnya masyarakat Jabar, akan tetap hidup dan berdiri tegak bila memiliki semangat nasionalisme.
B. Semangat kebersamaan itu diharapkan untuk diperlihatkan masyarakat dengan “hitung-hitungan“ perannya masing-masing
C. Esensi kepahlawanan bisa direfleksikan dalam setiap upaya pembangunan masyarakat di Jabar.
D. Peringatan Hari Pahlawan yang digelardi lapangan gedung Sate, Jl.Diponegoro Bandung, Senin (12/ 11).

PEMBAHASAN

Konsep dasar
Fakta adalah sesuatu yang benar-benar terjadi atau hal yang diungkapkan berdasarkan suatu bukti nyata (realita). Sesuai dengan kata kunci di atas, kata menurut
(opsiA), kata diharapkan (opsiB), dan kata bisa (opsi C) menunjukkan sebuah opini (persepsi), bukan fakta.

Cara Cepat

Dalam opsi (D) dimuat data berupa tempat dan tanggal terjadinya sebuah peristiwa. Hal ini tentu merupakan bukti atas sesuatu yang benar-benar telah terjadi, atau disebut sebagai fakta. Jawaban : D


CONTOH SOAL
2. Pemerintah Kabupaten Tangerang memperbaiki 42 sekolah.Dana diperoleh dari pinjaman Bank Jabar. Sepuluh sekolah di antaranya mengalami kerusakan yang terutama parah. Hidayat selaku pimpro mengatakan bahwa kecil kemungkinan proyek tersebut gagal.
Kalimat opini dalam paragraf di atas terdapat pada kalimat....
A. Pertama
B. Kedua
C. Ketiga
D. Keempat

PEMBAHASAN
Konsep dasar

Opini atau pendapat adalah hasil pemikiran yang berupa penilaian, masukan, ide, pandangan, perkiraan, atau gambaran perasaan seseorang terhdap sesuatu masalah. Sifatnya subyektif.
Berdasarkan kata kunci di atas, kalimat opini ditandai oleh kemunculan kata mungkin
Selain itu, Hidayat mengatakan bahwa merupakan bagian kalimat yang menunjukkan opini seseorang.

CARACEPAT
Kalimat pertama  kalimat fakta(data : 42 sekolah)
Kalimat kedua  kalimat fakta (data : pinjaman Bank Jabar)
Kalimat ketiga  kalimat fakta (data : 10 sekolah )
Kalimat pendapat  kalimat opini (Hidayatmengatakan bahwa .....) Pendapat Hidayat .
Jawaban : D


Standar Kompetensi Lulusan : MEMBACA
Membaca dan memahami berbagai ragam wacana tulis (artikel, berita, opini/tajuk, tabel, bagan grafik, peta, denah). Berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, novel, dan drama.
Ruang lingkup materi : Simpulan penggalan tajuk.

Indikator : Disajikan penggalan tajuk.Siswa dapat menyimpulkannya.
Kata kunci : Simpulan biasanya ditandai sesuatu yang bersifat umum (mencangkup keseluruhan )

Konsep dasar : Simpulan merupakan pernyataan berisi fakta,pendapat,alasan pendukung mengenai tanggapan terhadap suatu obyek. Dapat dikatakan bahwa simpulan merupakan pendapat akhir dari suatu uraian berupa informasi.

CONTOH SOAL

3. Kehebatan gunung Merapi ditunjukkan bertahun-tahn berikutnya. Misal tahun 1672, letusan Merapi menelan sekitar 300 jiwaorang, tahun 1822 menelan 100 jiwa, tahun 1832 menelan 32 jiwa, tahun 1872 letusan Merapi menelan 200 jiwa. Pengamatan permanen dilakukan setelah terjadi letusan tahun 1930. Pada tahun itu letusan Merapi menelan korban 1.369 orang yang menghancurkan tanah pertanian seluas 20 km dari 26 desa.
Kesimpulan wacana di atas ....
A. Letusan Gunung Merapi yang paling banyak menelan korban dan menghancurkan tanah pertanian terjadi setelah letusan tahun 1930.
B. Letusan Gunung Merapi yang paling sedikit menelan korban yaitu tahun 1872 dan menghancurkan tanah pertanian
C. Pada umumnya, letusan Gunung Merapi menelan korban jiwa yang tidak sedikit setiap terjadi.
D. Letusan Gunung Merapi yang paling banyak yang paling banyak menelan korban yaitu tahun 1672 dan banyak menghancurkan tanh pertanian.

PEMBAHASAN

Sesuai dengan kata kunci di atas, simpulan biasanya ditandai sesuatu yang bersifat umum (mencakup kesuluruhan). Maka, kata pada umumnya pada opsi (c) merupakan. Sebuah simpulan yang merupakan pendapat akhir dari suatu uraian berupa informasi.
Jawaban : C
Read More...

Senin, 11 Februari 2008

METODE PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Meneropong kerlap-kerlipnya cahaya dalam dunia pendidikan/pengajaran khususnya mata pelajaran bahasa Indonesia.

Bukanlah suatu hal yang baru bahwa salah satu komponen kegiatan belajar mengajar yang harus dikuasai oleh pendidik/guru adalah kemampuan menggunakan metode mengajar dengan baik dan tepat sehingga dapat menkomunikasikan bahan pelajaran guna terciptanya proses belajar mengajar yang efektif.
Perlu kita ketahui semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,maka semakin kompleks pula bahan pelajaran yang harus disampaikan kepada siswa.
Jelas dalam hal oii guru pun dituntut untuk dapat memilih secara selektif,metode mana yang dapat digunakan dan sesuai tujuan,bahan atau materi alat bantu dan evaluasi yang telah ditetapkan.
Mari kita tinjau sejenak tentang :
Metode pembelajaran bagi siswa SMP tidak hanya dengan metode ceramah saja, namun dapat juga dilakukan dengan metode:

  • penugasan
  • tanya jawab
  • diskusi
  • inkuiri
Contoh : Pokok Bahasan MEMBACA DAN MEMAHAMI BERBAGAI RAGAM WACANA TULIS KARYA SASTRA, antara lain bentuk puisi.

Ciri puisi yaitu karangan yang terikat, bahasanya singkat, isinya padat.
Namun mempunyai pengertian yang luas.

Contoh cuplikan puisi " Surat dari Ibu" karya Asrul Sani,1951 yang akan ditelaah siswa.

SURAT DARI IBU

Pergi ke dunia luas, anakku sayang
pergi ke hidup bebas
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daun
dalam rimba dan padang hijau

Pergi ke laut lepas,anakku sayang
pergi ke alam bebas
Selama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
Menutup pintu waktu lampau

Langkah-langkah pembelajaran :

1. Salah satu siswa membaca puisi Surat dari Ibu, sementara siswa yang lain
mendengarkan,menanggapi / mengomentari atau mengritik.

2. Pokok pembahasan pada teks puisi antara lain dicari :
-Makna denotasi - konotasi
-Sinonim - antonim beberapa kata dari puisi
-Majas atau gaya bahasa
-Citraan Puisi : * Penglihatan
* Pendengaran
* Perasaan

3. Tema Puisi

4. Amanat Puisi

5. Mengubah bentuk puisi menjadi prosa.

Penugasan :

Siswa membuat karangan
puisi dengan tema bebas (sebagai latihan pemula untuk menggali keberanian siswa memulai mengungkapkan perasaan terdalamnya melalui larik-larik kata yang mengalun serta mengalir)

Berikut ini beberapa puisi karya siswa




Hatiku dan Perasaanku
(Diana Ruly/Kelas 9B)

Kusamnya hati ini yang selalu rapuh
Hatiku selalu menangis
Untuk sesuatu yang kadang tak pantas

Hatiku kusam!
Sekusam boneka tua di tong sampah
Hatiku rapuh!
Serapuh balok kayu di belakang rumah

Ingin rasanya hati kusam nan rapuh ini
Kukeluarkan lalu kulempar
Kubuang jauh-jauh
Tapi...ku hanya manusia biasa yang tak punya kuasa

Lalu...apa yang harus kulakukan?
Apa aku harus diam mendengar jeritan pekikan hati?
Ya! hanya diam dan diam yang masih dapat kulakukan
Sementara hati ini kan terus rapuh dan kusam

Angin kamboja melukai senja
Rumput kering pun terbahak
Ketika air mata menetes perlahan
Kesedihan pun terlihat hanya untuk sebuah nama
========================================
KAMI BERSATU
(Devina G./Kelas 8)

Mereka berkumpul, berpikir, bersatu
Satu bangsa
Satu bahasa
Satu tanah air

Mereka berkumpul, berpikir, bersatu
Berjuang bersatu
Melawan bersama
Bergerilya bersama

Mereka berkumpul, berpikir, bersatu
Jawa, Sunda, Madura, Batak
Minahasa, Maluku, Sumatera
Berkata.... KAMI BERSATU
MERDEKA...!
========================================
KEGAGALAN
(Laura Ester K./Kelas 9B)

mengapa di dalam hidupku selalu ada kegagalan...?
mengapa karena kegagalan
semua orang menertawakanku...?
mengapa karena kegagalan
semua orang meremehkanku...?

mengapa aku tidak yakin bahwa setiap ada kegagalan
pasti ada keberhasilan...?
mengapa aku yakin bahwa kegagalan akan selalu
mengikutiku...?
apakah aku tidak boleh mengetahui itu semua...?

sekarang apakah arti keberhasilan
jika aku hanya memikirkan kegagalan...?
sekarang apakah arti kegagalan
jika aku hanya memikirkan keberhasilan...?
dan sekarang aku harus meyakini dan mengetahui arti
bahwa kegagalan adalah awal dari keberhasilan...
==============================================
PERSATUAN
(Lislianny/Kelas 9A)

Persatuan melibatkan banyak orang
Persatuan tumbuh melalui hati
Persatuan membuat hati kita damai
Persatuan akan menjalin hubungan kerjasama yang baik

Dimana rasa persatuan itu ada?
Dulu ada
Tetapi mengapa hilang?
Banyak keributan di sini di situ
Mengapa?
Lihatlah dahulu kala
Para pahlawan dengan semangat
Dengan persatuan yang kuat

Kita bisa
Hanya orang sombong yang tidak bisa
Cobalah dari sekarang
Untuk saling bersatu

Dengan teman, persatuan tumbuh tanpa membedakan
Dengan pedagangpun harus kita jalin rasa persatuan dan kesatuan
Dengan guru tetapi dalam kurun waktu tertentu
Dengan orang-orang sekitar kita
===================================================
Dalam proses pembelajaran mengapresiasikan dan mengekspresikan puisi, Lislianny di depan teman-temannya membacakan puisi karyanya sendiri sementara teman-teman yang lain memberikan penilaian dan komentar.
Read More...